Ibnu Ajlan, dari Said al Magburi dari Abu Hurairah berkata:
Ada seseorang memaki Abu Bakar as-Siddqiq r.a. Saat itu Nabi SAW sedang duduk dan terdiam, Abu Bakar juga diam. Kemudian ketika orang itu telah diam, Abu Bakar menjawabnya. Maka segera Nabi SAW bangun dari tempatnya. Melihat hal itu Abu Bakar mengejar Nabi SAW dan berkata: “Ya Rasulullah, dia memaki-maki saya, dan engkau diam. Ketika saya menjawab, tiba-tiba engkau bangun dan pergi?”.
Jawab Nabi SAW: “Sesunggutmya malaikat telah mengembalikan semua makian itu padanya ketika engkau diam. Dan ketika engkau menjawab makian itu, maka pergilah malaikat itu dan duduklah syaitan. Maka saya tidak suka duduk bersama syaitan”.
Jawab Nabi SAW: “Sesunggutmya malaikat telah mengembalikan semua makian itu padanya ketika engkau diam. Dan ketika engkau menjawab makian itu, maka pergilah malaikat itu dan duduklah syaitan. Maka saya tidak suka duduk bersama syaitan”.
Kemudian Nabi SAW bersabda: “Ada tiga macam, semuanya hak. Pertama, tiada seorang yang dianiaya lalu memaafkannya karena mengharap ridha dari Allah SWT, melainkan pasti ditambah kemuliaan dari Allah SWT. Kedua, tiada seorang yang membuka jalan meminta-minta karena ingin bertambah kekayaan, melainkan ditambahkan kekurangan (kemiskinan) oleh Allah SWT. Dan ketiga, tiada orang yang memberi sesuatu dengan ikhlas karena Allah SWT, melainkan ditambahkan lebih banyak oleh Allah SWT.” (Abu Laits Assamarqandi, Tanbihul Ghafilin, Jild 1, hal,274).
0 komentar:
Posting Komentar